336280
9 Stars of Pharmacist (Farmasetika) |
9 Star Farmasi (9 Stars of Pharmacist) yang dulunya 7 Stars of Pharmacist merupakan istilah yang disebut oleh WHO yang menggambarkan peran dan fungsi seorang apoteker dalam melaksanakan tugasnya yaitu dalam pelayanan kesehatan terutama di bidang kefarmasian. Mari kita bahas satu per satu.
1. Care Giver (Kepedulian)
Care Giver (MotionAid) |
Sesuai dengan PP No. 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, disitu apoteker harus memiliki rasa kepedulian terhadap masyarakat secar luas. Sesuai dengan UU tersebut, rasa kepedulian apoteker dapat ditunjukkan dalam pemberian Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, edukasi, monitoring, visite pasien dan yang lain-lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Baca Juga : Isi Sumpah Apoteker yang Wajib Dilaksanakan
Baca Juga : Isi Sumpah Apoteker yang Wajib Dilaksanakan
2. Decision-Maker (pembuat keputusan)
Decision-Maker (TheOllinGroup) |
Apoteker sesuai dengan keilmuan yang didapatkan, harus mampu membuat keputusan dalam hal pekerjaan kefarmasian. Misalnya dalam resep ada obat yang kosong, maka apoteker harus membuat keputusan untuk mengganti obat tersebut dengan komposisi yang sama atas persetujuan dokter/pasien. Kemudian dalam hal penyesuaian dosis, apoteker harus mampu membuat keputusan untuk menyesuaikan dosi resep tersebut dalam pertimbangan kalau tidak disesuaikan dosisnya akan melebih dosis maksimal. Dan lain-lain.
3. Comunicator (Hubungan)
Communicator (BudBilanich) |
Apoteker wajib mampu untuk menjadikan dirinya komunikator/berkomunikasi yang baik dalam lingkungan kerjanya. Bukan hanya komunikator yang baik antara teman sejawat apoteker/instalasi, tetapi juga dengan instalasi atau tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, perawat, bidan, ahli gizi dan lainnya. Sehingga pelayanan kefarmasian dimanapun lingkungan kerjanya dapat berjalan dengan baik. Untuk apoteke harus mampu menjadi komunikator yang baik, karena nantinya akan digunaakan dalam pelayanan kesehatan pariputna/akihir, misalnya dalam pelayanan informasi obat (PIO), konseling, konsultasi, visite dan tugas lainnya yang memerlukan komunikasi yang baik.
Baca Juga :Golongan dan Mekanisme Kerja Obat Antidiabetes
Baca Juga :Golongan dan Mekanisme Kerja Obat Antidiabetes
4. Manager
Manager (business-opportunities.biz |
Apoteker harus mampun dalam aspek kefarmasian klinis. Tetapi apoteker juga harus mampu dalam aspek kefarmasian non klinis. Karena nantinya apoteker tidak hanya terjun ke dalam dunia kefarmasian klinis, tetapi juga non klinis. Misalnya apoteker dalam mengelola perbekalan farmasi dan alkes, kepala pbf, apoteker pengelola apotek, manager QA/QC dan lainnya.
5. Leader/Pemimpin
Leader (http://christianvisionalliance.org) |
Apoteker juga harus mampu menjadi pemimpin. Pemimpin disini bukan berarti BOS, akan tetapi seorang pemimpin harus mampu memberikan perubahan/nuansa yang berbeda kepada lingkungan kerjanya. Semua orang bisa jadi pemimpin, tetapi tidak semua BOS bisa jadi pemimpin. Pemimpin disini juga harus memiliki visi dan misi yang jelas agar nantinya dapat memberikan kebijakan yang tepat tanpa ada yang merasa dirugikan.
Baca Juga : Golongan dan Mekanisme Kerja Obat Hipertensi
Baca Juga : Golongan dan Mekanisme Kerja Obat Hipertensi
6. Life-Long Learner (Belajar Sepanjang Masa)
Life-Long Learner (https://www.economist.com) |
Apoteker harus mau dan mampu untuk belajar sepanjang masa bahkan seumur hidup. Karena ilmu kefarmasian/kesehatan nantinya kan diperbaharui terus menerus. Dan kalau apoteker tidak mau belajar terus menerus, apoteker tersebut akan ketinggalan informasi/ridak update. Padahal dunia farmasi/kesehatan tiap tahunnya pasti ada perubahan dan perkembangan mengingat semakin maju teknologi.
7. Teacher (Pengajar)
Teacher (http://www.alamy.com) |
Apoteker harus mampu menjadi seoran pendidik maupun akademisi bagi pasien dan masyarakat yang membutuhkan maupun bagi tenaga kesehatan yang lainnya. Teacher disini tidak berarti harus menjadi guru/dosen. Yang terpenting teacher disini yaitu dapat memberikan informasi kepada penerima informasi sehingga yang diberikan informasi akan menjadi tahu dan lebih tahu.
8. Research (Peneliti)
Research (https://financialtribune.com) |
Apoteker juga harus dituntut menjadi seorang peneliti dan mampu menganalisi masalah. Seiring berkembangnya zaman terutama teknologi, apoteker harus mau dan mampu menjadi seorang peneliti dalam mengembangkan obat-obatan. Selain itu apoteker juga harus mampu dalam menganalisi masalah, misalnya masalah kerasionalan obat dan lainya.
Baca Juga : Cara Menghitung Harga Jual Apotek
Baca Juga : Cara Menghitung Harga Jual Apotek
9. Entrepreneur (pengusaha)
Entrepreneur (http://techfilipino.com) |
Apoteker harus mampu menjadi seorang pengusaha. Tidak semua apoteker nantinya akan bekerja di industri, instansi, rumah sakit, oleh karena itu apoteker harus dituntut mampu menjadi seorang pengusaha. Pengusaha bagi dirinya sendiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Sekian dan terimakasih. Saran dan kritik sangat membantu
Semoga bermanfaat
INFEED
Labels:
9 Stars of Pharmacist,
Apotek,
Apoteker,
Farmasi,
Rumah Sakit
Thanks for reading 9 Star Farmasi yang Wajid Diketahui (9 Stars of Pharmacist). Please share...!
0 Comment for "9 Star Farmasi yang Wajid Diketahui (9 Stars of Pharmacist)"