Tempatnya Sharing Ilmu Kesehatan Terutama Di Bidang Farmasi

Secangkir Kopi Tiap Hari Kurangi Risiko Kanker Hati

Ilustrasi Kopi. 

KOMPAS.com - Kopi, selain nikmat, juga menghilangkan kantuk dan membuat kita lebih bersemangat. Tapi tahukah Anda bahwa minum kopi bisa membantu mengurangi risiko terkena kanker hati?

Kanker hati termasuk dalam enam jenis kanker yang paling banyak diderita manusia. World Cancer Research Fund mencatat, sedikitnya ada 800.000 kasus kanker hati sepanjang tahun 2012. Kanker hati juga banyak ditemukan di Asia dan Afrika dan merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian.

Studi yang dilakukan para peneliti dari University of Southampton dan University of Edinburgh mendapati bahwa rutin minum secangkir kopi tiap hari rupanya mampu mengurangi risiko kanker hati. 

Setelah memeriksa data dari 26 penelitian sebelumnya yang melibatkan lebih dari 2 juta peserta, para peneliti menemukan bahwa kopi mampu mengurangi sirosis dan kanker hati. Bahkan dalam penelitian itu disebutkan, semakin banyak Anda mengkonsumsi kopi, semakin besar juga kekebalan tubuh Anda untuk mencegah munculnya penyakit kanker hati.

"Kopi dipercaya secara luas memiliki berbagai manfaat kesehatan, dan temuan terbaru ini menunjukkan bahwa kopi juga memiliki efek yang signifikan terhadap risiko kanker hati," kata Dr Oliver Kennedy dari University of Southampton seperti dilansir dari Guardian.

Molekul senyawa yang ditemukan dalam kopi memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, antikarsinogen dan manfaat lainnya yang menjelaskan mengapa ia membantu mencegah munculnya kanker hati.

Namun demikian, tidak disarankan mengkonsumsi kopi dalam jumlah yang terlalu banyak, apalagi untuk orang-orang tertentu seperti wanita hamil. Terlalu banyak kafein dalam tubuh juga bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan.

Sumber : kompas dot com

Berapa Banyak Garam yang Sebaiknya Kita Konsumsi?

Semangkuk garam Himalaya(Magone)

Pernahkan Anda menghitung jumlah garam yang Anda makan setiap hari, baik itu lewat makanan, camilan, atau minuman? Ternyata, meskipun Asosiasi Jantung Amerika menyarankan hanya 1,5 gram per hari atau sekitar setengah sendok teh, kebanyakan orang mengkonsumsi setidaknya 3,4 gram.

Pertanyaannya kemudian, apakah jumlah itu membahayakan, mengingat hasil penelitian menyebutkan bahwa konsumsi garam atau sodium berkaitan erat dengan penyakit darah tinggi, yang meningkatkan resiko terkena serangan jantung dan stroke.

Nah, sebuah penelitian terbaru mengatakan asumsi di atas tidak sepenuhnya benar. Survey terhadap 100.000 orang dewasa berusia 35 hingga 70 tahun di seluruh dunia menghasilkan temuan bahwa mengkonsumsi lebih banyak garam daripada yang disarankan tidaklah terlalu buruk bagi kesehatan, selama Anda tidak memiliki tekanan darah tinggi.

Dari orang-orang yang disurvey, 90 persen di antaranya ternyata mengkonsumsi garam dalam jumlah tinggi (lebih dari 6 gram per hari) atau sedang (3 sampai 6 gram). Hanya 10 persen yang mengkonsumsi kurang dari 3 gram per hari, dan hanya 4 persen dari keseluruhan yang patuh dengan anjuran 1,5 hingga 2,3 gram per hari.


Kacang asin dengan taburan garam(Esben_H)
Para peneliti memang melihat adanya peningkatan tekanan darah pada mereka yang mengkonsumsi garam dalam jumlah tinggi. Namun pada mereka yang mengkonsumsi sedang, ditemukan bahwa asupan garam itu tidak berdampak pada kenaikan tekanan darah. Sementara pada kelompok yang mengkonsumsi sedikit garam, asupan itu tidak menimbulkan efek.
Ini berarti anjuran untuk mengurangi asupan garam hingga setengah sendok teh saja tidak sepenuhnya beralasan, ujar Andrew Mente, profesor epidemiologi dari Universitas McMaster, Kanada. Bila Anda selama ini mengkonsumsi garam dalam jumlah sedang – yang artinya lebih tinggi dari yang disarankan – maka hal itu tidak masalah. Namun bila Anda tergolong kelompok yang mengkonsumsi garam dalam jumlah tinggi, disarankan untuk menguranginya.

Meski demikian, pesan dari penelitian ini bukanlah supaya Anda bisa seenaknya mengkonsumsi garam, karena jumlah sodium yang banyak dalam tubuh tetap menimbulkan masalah kesehatan. “Anda harus tetap menghindari makanan yang mengandung garam tinggi, namun juga jangan terlalu takut dengan makanan asin. Selama Anda tidak memiliki masalah dengan tekanan darah, maka konsumsi garam dalam jumlah wajar hingga satu sendok teh masih diperbolehkan,” ujar Mente.

Sumber : kompas dot com

Hobi Makan Kentang Goreng Tingkatkan Risiko Kematian

Ilustrasi.

Kentang goreng termasuk dalam makanan pendamping ayam goreng atau burger yang nikmat. Tetapi, kita pun sebenarnya tahu bahwa kesukaan mengasup kentang goreng, seperti halnya gorengan lain, tidak sehat.

Bahaya gorengan terhadap kesehatan ternyata tak sekadar membuat gemuk, lebih dari itu hobi memakan kentang goreng dua kali seminggu meningkatkan risiko kematian.

Demikian menurut sebuah studi yang dilakukan selama 8 tahun dengan melibatkan 4.400 pria dan wanita berusia antara 45 dan 79 tahun. Di akhir penelitian, 236 orang meninggal dunia.

Para peneliti menemukan, orang-orang yang mengkonsumsi kentang goreng lebih dari dua kali dalam seminggu, memiliki risiko kematian yang tinggi. Walau begitu, memang tidak ditemukan hubungan langsung antara menyukai kentang goreng dan kematian.

Kentang goreng dianggap tidak sehat karena selain mengandung lemak tinggi yang berasal dari minyak goreng, makanan ini juga sering ditambah garam yang banyak. Bila sering dikonsumsi, bukan hanya menyebabkan kegemukan, tapi juga bisa membuat lemak darah tidak sehat dan tekanan darah meningkat.

Bila ingin sehat, batasi asupan gorengan. Pilihlah camilan atau makanan sampingan lain yang lebih sehat seperti sayuran, buah, kacang rebus, atau yogurt.

Sumber : kompas dot com
Back To Top