Tempatnya Sharing Ilmu Kesehatan Terutama Di Bidang Farmasi

Cara Menghitung Harga Jual Apotek/HNA Apotek

Cara Menghitung Harga Jual Apotek/HNA Apotek
Cara Menghitung Harga Jual APotek (HJA)/sukafarmasi
Berikut ini akan dijabarkan mengenai cara menghitung harga jual apotek atau HNA apotek. Dalam mengelola apotek harus pintar mengelola supaya omset apotek bisa tercapai. Salah satunya yaitu dengan menentukan harga jual apotek atau HNA apotek.

Baca Juga : 9 Stars of Pharmacist

Langsung saja, sebelum membahas cara menghitung harga jual apotek, mari kita bahas satu persatu hal yang trkait dengan harga jual apotek.

HNA (Harga Netto Apotek)
HNA adalah singkatan dari harga netto apotek, harga bersih dari suatu produk. HNA bisa diartikan sebagai harga (modal) awal suaru apotek yang didapatkan saat pembelian dari distributor atau yang lainnya. Bisa dari PBF atau langsung dari pabriknya.
Mark Up/Margin
Mark Up adalah persen keuntungan yang didapatkan dari menjual produk. Mark Up disini bisa disebut juga Margin. Margin/Mark Up tiap apotek berbeda-beda, ada yang menetapkan 25% atau 1,25 dan bahkan ada yang menetapkan 30% atau 1,3.
PPN 10%
PPN 10% adalah pajak pertambahan yang wajib dikeluarkan dan dibayarkan ke kantor pajak.  PPN dikenakan mulai dari proses transaksi dari produsen ke konsumen.

HJA (Harga Jual Apotek)
HJA adalah harga jual apotek, harga yang diberikan oleh pejual ke konsumen dan tentunya setelah diperhitungkan HNA< PPN 10% dan Margin/Mark Up.
Itu tadi merupakan hal yang terkait dengan menghitung harga jual apotek. Selanjutnya mari kita bahas tentan cara menghitung harga jual apotek.

Harga jual apotek (HJA) dapat ditentukan/dihitung dengan rumus sebagai berikut :
HJA = (HNA x PPN 10%x Margin/mark up)
Untuk contoh lebih jelasnya lihat gambar diatas.

Demikian mengenai cara menghitung harga jual apotek (HJA) yang dapat disampaikan.

Salam Apoteker


Imunisasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Manfaat dan Efek Samping

Imunisasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Manfaat dan Efek Samping
Mediskus
DPT adalah kepanjangan dari Difeteri Pertusi dan Tetanus. Ketiga penyakit ini berbeda, tapi apabila tidak segera ditangani maka akan berdampak yang serius bahkan berdampak kematian. Imunisasi DPT biasanya diberikan pada saat Balita. Biasanya kalau kalian ingat waktu kecil diberikan di posyandu yang ada dikelurahan, hehe

Sekarang mari kita bahas satu persatu
Difteri merupakan penyakit yang menyerang pada saluran pernafasan, utamnya yaitu hidung dan tenggorokan. Difteri disebabkan oleh bakteri dan bisa menular. Bakteri ini menghasilkan lapisan tebal berwana abu-abu dan apabila tidak segera ditangani mengakibatkan sulit makan dan nafas. Dan lebih parahnya lagi akan mengakibatkan gagal jantung dan lumpuh
Pertusis
Peretusis merupakan jenis penyakit yang menyerang pernafasan juga, penyakit ini biasa disebut dengan batuk rejan.  Penyakit ini dapat berkembang menjadi pneumonia

Tetanus
Tetanus merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan dapat mengakibatkan kaku otot, lumpuh dan bahkan kejang. Penyakit ini apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan parahnya persebaran bakteri dan mengakibatkan kematia.

Imunisasi DPT biasanya diberikan pada saat balita. Imunisasi DPT diberikan sebanyak 5 kali berturut-turut. Tahap pertama pada usia 2, 4 dan 6 bulan. Kemudian tahap kedua diberikan pada usia 1,5-2 tahun dan tahap ketiga diberikan pada saat usia 5 tahun. Jika pada saat dilakukan imunisasi DPT tahap pertama atau tahap kedua anak mengalami kondisi seperti demam tinggi, gangguan saraf dan kejang maka imunisasi DPT dihentikan untuk tahap selanjutnya sampai kondisi anak stabil. 

Semua obat termasuk Vaksin memiliki efek samping yang merugikan, efek samping yang ditimbulkan akibat pemberian imunisasi DPT biasanya adalah demam ringan, kulit memerah pada bekas suntikan dan kulitnya menjadi bengkak, dan tentunya anak pasti rewel setelah diberikan imunisasi DPT. Efek samping imunisasi DPT ini tidak semuanya terjadi pada anak, tergantung kondisi fisik dari anak tersebut.

Dengan adanya imunisasi DPT ini akan menjadikan perlindungan kepada anak dan nanti kedepannya angka kematian atau keparah dari penyakit ini dapat ditekan dengan pemberian imunisasi DPT

Drug Utilization Study (DUS)


www.consumerreports.org



Drug Utilization Study (DUS) menurut World Health Organization (WHO) adalahstuditentangpemasaran, pendistribusian, peresepan, danpenggunaanobat di masyarakat, terutamaditekankan yang dapatmenimbulkankonsekuensipadapengobatan, sosial, danekonomi.


Penggunaanobatperludikeloladenganbaik agar penggunaanobatefektif, efisien, danrasional. Bilapengaturandanpengelolaankurangbaikakanmenjadimasalahbagipelayanankesehatan. Diperkirakanbahwahingga 50% daripenggunaanantibiotik di rumahsakittidaktepat. BeberapalembagadanPihakberwenangtelahmenunjukkanbahwaterlaluseringmenggunakanantibiotikakanmenyebabkanresistensiantimikroba. Sebuahtinjauansistematisdari 66 studimenyimpulkanbahwaintervensi yang baikbertujuanuntukmeningkatkanresepantibiotik yang suksesdandapatmengurangiresistensiantimikroba.


Dapat diketahui bahwa fokus dari studi penggunaan obat adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam peresepan, peracikan, pemberian atau distribusi dan penggunaan obat. Tujuan umum dari studi penggunaan obat adalah mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam pengobatan.


Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.


Pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan alat medis habis pakai termasuk peracikan obat, pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian informasi. Pada setiap tahap alur pelayanan resep dilakukan upaya pencegahan terjadinyakesalahan pemberian obat (medication error).





Telaah resep dilakukan sebagai pemeriksaan terhadap resep dengan melakukan skrining dari kelengkapan administratif, farmasetis dan klinis. Maksud dilakukan telaah resep ini adalah memastikan obat diberikan sesuai indikasi kliniknya, mencegah atau meminimalkan efek yang merugikan akibat penggunaan obat.

AUTOMATIC STOP ORDER





Definisi

Untukmemastikanpemberianobat yang amanpadapasien, terutamauntukbeberapaobat yang harusdievaluasidanditinjausecarakonsisten.Semua pesanan obat stop order otomatis yang diaktifkan setiap kali situasi pasien perubahan di rumah sakit (misalnya, pasien mau operasi, dipindahkan ke unit perawatan lain dalam rumah sakit, dipindah ke fasilitas kesehatan lain, atau dipulangkan).

Kebijakan ASO digunakanuntukobat-obatan yang bersifatkuat/potent danobat-obat yang memerlukan review regular. Misal :antiinfeksi, antiviral, antifungi,narkotik, dankortikosteroid.Padapengobatan yang tidakdisebutkansecarakhusustentangjumlahdan lama penggunaan, makapengobatantersebutmendapatkebijakan ASO.



AlasanASO :

· Mendorongpenilaian ulangdarikondisi klinispasiendan respon terhadapterapi

· Meninjaurespon terhadap terapiatas dasarlaboratorium. mikrobiologi, dan laporanpencitraan diagnostik

· Menilai kembalikebutuhan untukkelanjutan, mengubah, ataupenghentianfarmakoterapi

· Mendorong penggunaanobat yang amandanrasionaldengan mencegahpenggunaanyang tidak masuk akaldanberkepanjanganobat



Alur

1. Automatic Stop Order (ASO):

Obatakanotomatisberhentikecualidiperbaharui dengan, atau secara khususmemerintahkanuntuk jangka waktuyang berbeda, sesuai dengan
persetujuan.



2. Untukpasien yang menjalani operasiatauditransfer darisatu layanankeyang lainlangkah-langkah berikutharus diikuti: 

a. MRPharusmenunjukkan padaLembarOrdoDokterjam danharioperasi; iaharusmenentukan bahwasemua obatharusditahan padahari operasiatau setidaknya12jamsebelumoperasi.Dalam haloperasi dijadwalkanadalahdibatalkan, dokterharus menulispada LembarOrder "Bedah dibatalkan,melanjutkan semuaobatsebelumnya".

b. Setelahdokterselesaioperasi,dokter akanmenulis order selesaioperasidanmengirimkan keapotekrawat inap(semua obat ditulis ulang) apakah akan melanjutkanobatsebelumnya ataumembuat pesananuntuk yang barutermasuk antibiotik.

c. Antibiotikdiserahkanuntukpasien yang dirawatselama satu minggu saja, dan otomatis
stop orderharus dilaksanakanolehapotekrawat inapkecuali adaperintahpembaharuan

d. Dalam kasus dokter yang tidakhadir untuk menulis perintah pasca operasi, apotekertidak akan mengeluarkan obat kepada pasien.

e. Apotekerharus memberitahukanbiayaperawat tentangASOdandia akanmengingatkandokter yang hadiruntuk menulisperintahpasca operasikeFarmasi. 

f. Obatyang tidakdipesanlagiakandihentikansetelah menerimapasca-operasiatauperintah transfer.

3. Semuaobat untukpembaharuanharusditulis olehnamaobat, dosis, dan frekuensi

4. Resepobatyang dikontroladalahsesuai denganhukum dan peraturanDepkes

5. Hal ini tidakperuntukkanbagi dokteruntuk menulisistilah berikutdalam urutanpembaharuan:

a. Pembaharuanobatsebelumoperasi

b. Lanjutkanobatyang samaseperti sebelumnya.

c. Memperbaharui semua obat sebelumnya.

6. Semuaobat-obatan oralakanditundauntuk pesanansetiapdoktermenunjukkan"N.P.O." untukpasien. 

7. Semuaobatditempatkan padaTAHANberlakuselama 24jam. Padaakhir24jam, yangobatditahanharusdiatur kembalioleh dokteratauakan dihentikan. 

8. Pesanan untukAntikoagulan(heparinmisalnyaIV, warfarin) harus dibuatsetiap hari. 

9. Pesanan untukberkelanjutanintravenaDrips(misalnya dopamin, dobutamin, KCL, NTG,fentanyl, midazolam, TPN, dll) harus dilakukansetiap hari.

10. Pesanan untukIV, obatIMharus dilakukansetiap hari.

11. Semua pesananobat untukpasienpemindahandibatalkanketika pasiendipindahkan keatau dariunit perawatankritis.Semuaobatharusdiatur kembaliuntuk melanjutkanterapi. 

12. Catatanpesananobatdimasukkanke dalam catatanadministrasi pengobatan(MAR)



KriteriaObat







ASO antibiotikdilakukanbilapenggunaansudahsesuaidengankebijakan yang telahditetapkan. Dalampenggunaan antibiotic olehpasienharusmemperhatikanwaktu, frekuensidan lama pemberiansesuai regimen terapidanmemperhatikankodisipasien. Selanjutnyaapotekerperlumelakukankonfirmasikedokter yang merawatpasienuntukterapi selanjutnya.

OPTIMIZATIONANTIBACTERIAL OINTMENT FORMULAPEG400 AND PEG4000BASEOFMANGOSTEEN PEEL (GarciniamangostanaLinn) ETHANOLIC EXTRACTWITH DESIGNFACTORIAL METHOD

Mangosteenpeel has benefit as anantioxidant, as well as anantibacterial. Compoundsthathaveantibacterialactivity is α-mangostin. In order tomakeiteasytheusedandeffectiveness of antibacterial, mangosteenpeelextractneedstomade asointments. Thisstudypurposetodeterminetheeffect of thecombination of PEG 400 and PEG 4000base on thephysicalcharacteristicandantibacterialagainstStaphylococcus aureusas well as getthe optimum formula.Ointments were made into four formulas that have low level 26 g andhigh level 32 g of PEG 400, low level 30 g andhigh level 37 g of PEG 4000withfactorialdesignmethod. FormulaoptimizationusingDesignExpertsoftwarewiththeparameters of thephysicalcharacteristic of ointmentandantibacterialactivity. Factorialdesignpredictedresultsverifieandanalyzed byt-testLSDwith95% confidence level. The optimumcombination ofPEG400andPEG4000 incomparisonof 30,7gand33gin 100g ofointment. Comparison ofpredictionandverificationshowedsignificant differencesin testing parameterspHand notsignificantlydifferentindispersivepower, adhesion,viscosityandantibacterial. Optimal ointmentwith a semi-solidform, pH 4,17, viscosity98,33d.Pas, adhesion 17,33seconds, dispersivepower10,36 cm2 andinhibition zone diameter of 11 mm.



Keywords: ointments, mangosteenpeel, PEG 400, PEG 4000, antibacterial, factorialdesign



Tugas Managemen Farmasi




sumber : google.com



TUGAS MANAJEMEN FARMASI






1. Diskusikan tentang konsep nilai pelanggan dan pentingnya nilai pelanggan dalam kesuksesan pemasaran. Bagaimana hubungan konsep nilai pelanggan tersebut dengan kesuksesan pemasaran tersebut?


2. Identifikasikan perbedaan besar antara konsep marketing dan produksi, produk serta konsep penjualan. Diskusikan mana yang lebih terpercaya untuk jangka panjang?






Jawaban:






1. John McLaughlin dalam website www.studi.com menjelaskan bahwa:





Hal tersebut dapat diartikan bahwa nilai pelanggan merupakan perbedaan antara nilai-nilai keuntungan atau manfaat yang diperoleh pelanggan dari memiliki dan menggunakan suatu produk dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.


Dalam penjelasan tersebut, kita dapat melihat arti dari nilai pelanggan dan menemukan cara konsumen untuk menggunakan nilai pelanggan dalam membuat keputusan saat melakukan proses pembelian.


Dalam setiap keputusan membeli, konsumen biasanya bertanya tentang pertanyaan yang sama, yaitu “Apakah produk yang Saya beli dengan sejumlah biaya yang dibayar tersebut sesuai dengan manfaat yang akan saya peroleh dari produk tersebut?'


Setiap konsumen memiliki kebutuhan yang unik serta beragam, sehingga tidak ada dua konsumen akan menempatkan nilai pelanggan yang sama pada produk atau jasa yang sama. Kualitas tertinggi produk atau jasa tidak selalu memberikan nilai pelanggan tertinggi, karena manfaat dari setiap item diukur terhadap biaya. Beberapa konsumen bersedia membayar harga tinggi untuk produk yang berkualitas atau tingkat layanan yang tinggi, tetapi yang lain akan membuat keputusan bahwa manfaat yang sama tidak bisa diukur dengan harga suatu produk.


Konsep nilai pelanggan dan pemasaran tentu saling berhubungan karena penyedia jasa / barang harus dapat melihat peluang pasar dengan baik sesuai kebutuhan yang dicari oleh pelanggan, sehingga penyedia dapat memberikan pelayanan yang baik dan pelanggan dapat merasa puas dengan pelayanan tersebut. Misalnya, (1) suatu perusahaan yang focus dalam memberikan harga terjangkau dengan kualitas pelayanan terbaik atau (2) perusahaan yang menawarkan produk-produk berkualitas untuk meningkatkan nilai pelanggan dari penawaran mereka kepada konsumen, dengan menyediakan manfaat yang tinggi, yang melebihi biaya tinggi, sehingga membuat pelanggan merasa percaya diri dan merasa berharga.


http://study.com/academy/lesson/what-is-customer-value-marketing-definition-quiz.html






2. Perbedaan besar:






§ Konsep pemasaran: Konsep ini menyatakan bahwa mencapai tujuan perusahaan tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan dari target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien kepada konsumen daripada perusahaan pesaingnya.


§ Konsep produksi: Konsep ini adalah salah satu filosofi tertua yang menuntun penjual. Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dengan harga yang sangat terjangkau → manajemen harus fokus pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.


§ Konsep produk: Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas yang tinggi, kinerja baik, dan fitur yang inovatif → suatu perusahaan harus mengerahkan banyak energi untuk membuat perbaikan dan peningkatan kualitas produk secara terus-menerus. Konsep ini dapat menyebabkan pemasaran miopia. Istilah pemasaran myopia merupakan istilah dari Theodore Levitt pada tahun 1960 di Harvard Business Review;. dari sebuah jurnal yang beliau perbaiki kembali. Istilah myopia ini mencari pendekatan terlihat dan lebih mendalam terhadap konsep pemasaran semata yang berfokus pada kebutuhan perusahaan dalam jangka pendek, tapi melupakan prediksi perubahan dimasa yang akan dating, bukannya perusahaan menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan malah sibuk dengan strategi keuntungan perusahan.


§ Konsep penjualan: Konsep ini menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup produk sesuai keinginan produsen, kecuali perusahaan melakukan upaya penjualan dan promosi besar-besaran. Konsep ini biasanya dilakukan dengan barang-barang yang “tidak dicari”. Sebagian besar perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ini ketika mereka memiliki hasil produksi lebih dari kapasitas.


Dari perbedaan-perbedaan konsep diatas dapat dilihat bahwa konsep yang lebih terpercaya untuk jangka panjang adalah konsep marketing (pemasaran) karena selalu melihat dari segi kebutuhan dan keinginan dari target pasar mereka, serta mengedepankan kepuasan konsumen mereka.




Kumpulan Soal Persiapan Try Out UKAI

Kumpulan Soal Persiapan Try Out UKAI
Ilustrasi : Project M
Kumpulan Soal Persiapan Try Out UKAI( Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia)
Berikut ini beberapa contoh kumpulan soal Try Out UKAI

KUMPULAN SOAL PERSIAPAN TO UKAI
1. Metrotreksat  pelajari kegunaan, efek samping, interaksi
2. Propanolol  pelajari kegunaan, efek samping interaksi
3. Glibenklamid  efek samping (seperti peningkatan BB dll)
4. Kegunaan klopidogrel + aspirin pada pasien stroke (untuk sakit kepala atau pengencer darah)
5. Apa akibatnya jika kelebihan vitamin C?
6. Vit B6 diberikan pada pasien TBC untuk mengatasi efek samping antibiotik apa?
7. Vaksin hepatitis kontraindikasi pada pasien?
8. Antidot arsenic dimerkaprol
9. Amoksiclav  amoksilin + asam klavunalat. Tujuan ditambahkan asam klavunalat?
10. Beberapa obat dapat meningkatkan (inducer) maupun menurunkan (inhibitor) metabolisme obat lain di dalam hati. Salah satunya adalah rifampisin. Bagaimana pengaruh rifampisin terhadap metabolisme obat lain? Apakah sebagai inducer atau inhibitor? Enzim mana yg dipengaruhi? (CYP2C8, CYP2C9, CYP3A4, CYP1A2)
11. Interaksi obat yang perlu diperhatikan pada pasien alkohol withdrawal  diazepam, ..., ...
12. HCT,
13. Furosemid  pelajari aja
14. Efek samping teofilin
15. Obat epilepsi untuk ibu hamil  fenitoin dan ?
16. Manakah diantara obat berikut yang berinteraksi dengan makanan?  MAOI, SSRI, TCA, SNRI, NDRI
17. Efek samping metformin
18. Untuk meningkatkan absorbsi kotrimoksazol,lebih baik diminum dengan obat apa? (sebenernya lupa untuk meningkatkan kan atau malah menurunkan, coba pelajari aja interaksi nya)
19. Monitoring pada pasien yang diberikan asetaminofen  nilai AST atau ALT, kadar ... dalam darah?
20. Untuk pasien sulit tidur dapat di berikan obat apa?  diazepam, asetaminofen, fenobarbital, difehidramin
21. Interaksi aspirin + antasida
22. Vit K , koagulan, antikoagulan  pelajari
23. Oba```````````````````````````````````````````````````````t yang dapat meningkatkan tekanan darah  CTM, Dekstrometorfan, Phenyl....
24. Interaksi obat simvastatin + amlodipin
25. Neostigmin  pelajari
26. Jika pada pasien dengan nilai TG dan LDL tinggi, obat yang tepat adalah?
27. Pelajari reaksi obat merugikan (tipe A, B, C, D, E)
28. Obat antiglaukoma yang memperparah kondisi asma
29. Ada kasus asma akut  penanganannya gimana, obat apa
30. Vit. B12  kategori pregnancy risk factor
31. Analgetik yang boleh untukibu hamil?
32. Obat yang harus disesuaikan pada pasien dengan kondisi ginjal yang CrCl nya 55 mL/menit  ampisilin, gentamisin, asfem, vit.C,atau Na-bicarbonat
33. Berdasarkan  JNC8, target tekanan darah untuk ras black african dan menderita diabetes
34. Berdasarkan NICE Guideline 127, cara pengukuran tekanan darah (ABPM)?
35. Perhitungan tonisitas
36. Perhitungan HLB
37. Basis Salep
38. Basis Gel
39. Titrasi redoks
40. Metode quantifikasi
41. Uji fertilitas media
42. Cara meningkatkan kelarutan
43. Senyawa indentitas untuk lengkuas, temulawak
44. Sifat aliran suspensi
45. Untuk membentuk cairan azeotrop: air + ...
46. Reaksi penguraian chlorpromazin HCL jika berubah warna? Apakah hirolisis, oksidasi atau apa?

Semoga bermanfaat dan semoga lulus
Salam Apoteker

Pentingnya Vakisn Kanker Servix dan Efek Samping Yang DI Timbulkan

Kanker Servix
Vaksin Kanker Servix (Prodia)
Kanker merupakan penyakit yang ditakuti oleh semua orang karena keganasannya. Kanker sebenarnya bisa dicegah apabila mengetahui tanda dan gejalanya. Kanker yang paling besar menimbulkan kematian di Indonesia adalah kanker servix dan payudara . ada banyak upaya dan cara untuk menekan angka kejadian tersebut. Salah satunya yaitu dengan cara vaksin kanker servix.

Kanker servix menyerang pada dinding/leher rahim wanita. Penyebab dari kanker servix ini adalah virus yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus penyebab kanker servix ini adalah human papilomavirus (HPV). Nah, dengan kanker servix ini diharapkan angka kejadian penderita kanker servix di Indonesia berkurang. 

Infeksi HPV pada wanita apabila tidak ditangani dengan segera maka akan menyebabkan pertumbuhan sel baru yang ada di servix. Sel inilah yang nantinya berkembang dan tumbuh menjadi kanker servix

Wanita sebaiknya dianjurkan untuk melakukan vaksin kanker servix. Vaksin yang direkomendasikan sebayak tiga kali pemberian. Vaksin kanker servix pertama kali diberikan pada umur 11-20 tahun, vaksin kanker servix kedua diberikan biasanya satu/dua bulan setelah pemberian vaksin pertama dan vaksin kanker servix yang ketiga diberikan 6 bulan setelah pemberian vaksin kanker servix yang pertama.

Diharapkan pemberian vaksin kanker servix selama tiga kali tersebut bisa dijadikan sebagai perlindungan/imunitas pada wanita jangka panjang yang akhirnya angka kejadian kanker servix di Indonesia bisa berkurang. Pria pun juga dianjurkan untuk melakukan vaksin kanker servix. Biasanya kalau pria diberikan vaksin kanker servix saat berumur 26 tahun.

Jenis-jenis vaksin kanker servix.

Dibawah ini merupakan beberapa contoh vaksin kanker servix :

Yang pertama yaitu Cervarix. Umumnya digunakan untuk mencegah kanker serviks dan pra Vaksin jenis ini akan mencegah infeksi HPV-16 dan HPV-18 yang secara umum sebagai penyebab kanker.Vaksin HPV ini ditujukan hanya untuk wanita.

Yang kedua yaitu Gardasil. Digunakan untuk mencegah kanker dan pra kanker serviks, vulva, vagina dan anus. Selain mencegah infeksi yang disebabkan HPV-16, HPV-18, juga menangkal infeksi HPV-6 dan HPV-11 sebagai penyebab kutil kelamin. Untuk laki-laki, penggunaan vaksin ini dapat dilakukan pada usia 9-26 tahun.

Yang ketiga yaitu Gardasil 9. Cakupan pencegahan infeksi HPV dari vaksin ini lebih luas dari Gardasil sebelumnya, yaitu termasuk HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58 yang terkait erat sebagai penyebab kanker serviks. Untuk laki-laki, Gardasil 9 dapat digunakan untuk usia 9-15 tahun.


Efek Samping Vaksin Kanker Servix
Semua obat/vaksin pasti ada efek samping yang merugikan. Orang yang diberikan vaksin kanker servix yang sering dikeluhkan seperti bengkak, nyeri dan kemerahan pada bekas suntikan vaksin. Selain itu juga seperti demam, mual dan rasa sakit di seluruh badan. Efek samping ini terjadi tergantun masing-masing individu.


Demikian informasi yang dapat disampaikan, silahkan share dan semoga bermanfaat

Sumber : alodokter

Salam Apoteker



Back To Top